Sepakbola, bisa membuat orang sangat bahagia dan sedih, bahkan sampai meneteskan air mata. Dan bahkan terkadang membuat beberapa supporter terlibat adu argumen ataupun aksi rusuh antar supporter (yang untungnya tidak terjadi di Euro kali ini) jika tim/negara yang dijagokan kalah.
Kadang nggak habis pikir kenapa hal itu bisa terjadi, padahal kalo tim yang kita dukung menang, toh kita juga gak dapet apa-apa kan? Paling cuma kebahagian atau kepuasan tersendiri, terus ikut kebawa euforia gitu. Atau ada yang lain?
Well, sepakbola memang sepertinya merupakan olahraga yang paling banyak digemari di dunia. Laki-laki, perempuan, tua, muda, remaja, dewasa, bahkan mungkin lansia juga sangat menyukai olahraga ini, ntah itu cuma sekedar nonton buat seru-seruan ataupun bener-bener suka nonton sepakbola ataupun juga seneng maen sepakbola. Yang pasti sepakbola telah menghibur jutaan orang yang menontonnya.
Kemeriahan dan euphoria sepakbola ini akan semakin terasa bila ada event-event akbar kayak Piala Dunia, Piala Eropa, atau kejuaraan antar klub Liga Champions. Seperti Piala Eropa yang baru saja berakhir, sangat banyak supporter yang rela mencoret-coret wajah atau badannya untuk dilukis bendera negara yang mereka dukung, pake jersey dan bawa segala macem atribut yang berhubungan sama negara yang didukung padahal si supporter bukan asli dari negara tersebut.
Viva La Furia Roja, Forza Gli Azzuri, Die Mannschaft atau yang lain, mungkin adalah kata-kata yang sering diteriakkan para supporter dan banyak juga yang menuliskannya di social media ketika negara jagoan mereka menang.
Kalo bela-in klub mungkin lain cerita sih yaa, tapi ini negara orang yang didukung dan di elu-elu kan.
Saya pernah baca artikel yang menurut saya ada benarnya juga, "Mengapa Harus Mendukung Negara Orang Lain Bertanding?" http://www.supersoccer.co.id/edisi-khusus/mengapa-harus-mendukung-negara-orang-lain-bertanding/
Walaupun saya sendiri juga sependapat sama artikel itu, tapi tetep gak bisa dipungkiri saya juga kena virus sepakbola yang merajalela. Saya mendukung negara orang tiap edisi Piala Dunia dan Euro.
Spanyol, negara yang selalu saya jagokan setiap Piala Dunia dan Piala Eropa. Sejak saya tertarik nonton bola, saat World Cup 2002 saya menjagokan Spanyol.
Tapi kiprah Spanyol di World Cup 2002, Euro 2004, dan WC 2006 gak sedahsyat sekarang, cuma mentok di perempat final seinget saya, tapi ya saya tetep dukung Spanyol pokoknya, kalah atopun menang.
Tiap Spanyol maen, jam berapapun itu, mesti dan wajib nonton! Walaupun paginya harus kuliah sangat pagi dan ujian, nggak boleh kelewatan nonton Spanyol.
Kalo Spanyol menang,seneeeeng bangeeet, kalo kalah ikut sedih. Apalagi kalo seri, trus Extra time tetep aja seri dan harus dilanjutkan drama penalti, jantung serasa mau copot, deg-deg an!!! Kalo Iker-kiper Spanyol-berhasil nepis, atopun pemain lawan gagal eksekusi penalti, langsung teriak yes!! Spanyol menang, senengnya mintak ampun. Kekalahan Spanyol yang paling saya ingat dan membuat agak sedih itu pas WC 2002 lawan Korsel, Spanyol kalah adu penalti, di situ saya juga merasakan sangat sedih dan kecewa.
Padahal gak ada hubungan apa-apa dan harusnya juga gak perlu gitu kan ya?
Mungkin begitulah yang dirasakan supporter jika negara yang didukungnya kalah, sedih dan kecewa yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata... *agak lebay.
Tapi kesedihan itu juga gak bakal berlangsung lama, paling beberapa jam ato sehari, dan euforia ketika jagoan kita menang mungkin bertahan sekitar 1 minggu.
Saya juga kadang bingung, kenapa saya sangat emosional kalo Spanyol maen, padahal bukan negara saya.
Tapi mungkin itulah magis-nya sepakbola, bisa membuat orang di negara lain terhipnotis dengan permainan negara mereka dan mendukung negara mereka, Larut dalam euforia jika negara jagoan kita menang.
Magis sepakbola yang lain menurut saya adalah, kejadian-kejadian luar biasa saat pertandingan bisa diingat lama dan terekam jelas oleh otak kita. Misal kejadian yang mampu direkam otak saya salah satunya pas final World Cup 2006 Italy vs Prancis, tandukan Zidane ke Materazi, yang baru-baru ini final World Cup 2010 Spanyol vs Belanda, tendangan kungfu De Jong ke dada Xabi Alonso, dan tentunya aksi gemilang Iker Casillas nepis bola tendangan Robben pake kaki padahal udah one on one. nih....
Itulah sepakbola, penuh warna, punya daya tarik, banyak menyimpan cerita dan memiliki magis tersendiri bagi para penonton.
Kalo bela-in klub mungkin lain cerita sih yaa, tapi ini negara orang yang didukung dan di elu-elu kan.
Saya pernah baca artikel yang menurut saya ada benarnya juga, "Mengapa Harus Mendukung Negara Orang Lain Bertanding?" http://www.supersoccer.co.id/edisi-khusus/mengapa-harus-mendukung-negara-orang-lain-bertanding/
Walaupun saya sendiri juga sependapat sama artikel itu, tapi tetep gak bisa dipungkiri saya juga kena virus sepakbola yang merajalela. Saya mendukung negara orang tiap edisi Piala Dunia dan Euro.
Spanyol, negara yang selalu saya jagokan setiap Piala Dunia dan Piala Eropa. Sejak saya tertarik nonton bola, saat World Cup 2002 saya menjagokan Spanyol.
Tapi kiprah Spanyol di World Cup 2002, Euro 2004, dan WC 2006 gak sedahsyat sekarang, cuma mentok di perempat final seinget saya, tapi ya saya tetep dukung Spanyol pokoknya, kalah atopun menang.
Tiap Spanyol maen, jam berapapun itu, mesti dan wajib nonton! Walaupun paginya harus kuliah sangat pagi dan ujian, nggak boleh kelewatan nonton Spanyol.
Kalo Spanyol menang,seneeeeng bangeeet, kalo kalah ikut sedih. Apalagi kalo seri, trus Extra time tetep aja seri dan harus dilanjutkan drama penalti, jantung serasa mau copot, deg-deg an!!! Kalo Iker-kiper Spanyol-berhasil nepis, atopun pemain lawan gagal eksekusi penalti, langsung teriak yes!! Spanyol menang, senengnya mintak ampun. Kekalahan Spanyol yang paling saya ingat dan membuat agak sedih itu pas WC 2002 lawan Korsel, Spanyol kalah adu penalti, di situ saya juga merasakan sangat sedih dan kecewa.
Padahal gak ada hubungan apa-apa dan harusnya juga gak perlu gitu kan ya?
Mungkin begitulah yang dirasakan supporter jika negara yang didukungnya kalah, sedih dan kecewa yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata... *agak lebay.
Tapi kesedihan itu juga gak bakal berlangsung lama, paling beberapa jam ato sehari, dan euforia ketika jagoan kita menang mungkin bertahan sekitar 1 minggu.
Saya juga kadang bingung, kenapa saya sangat emosional kalo Spanyol maen, padahal bukan negara saya.
Tapi mungkin itulah magis-nya sepakbola, bisa membuat orang di negara lain terhipnotis dengan permainan negara mereka dan mendukung negara mereka, Larut dalam euforia jika negara jagoan kita menang.
Magis sepakbola yang lain menurut saya adalah, kejadian-kejadian luar biasa saat pertandingan bisa diingat lama dan terekam jelas oleh otak kita. Misal kejadian yang mampu direkam otak saya salah satunya pas final World Cup 2006 Italy vs Prancis, tandukan Zidane ke Materazi, yang baru-baru ini final World Cup 2010 Spanyol vs Belanda, tendangan kungfu De Jong ke dada Xabi Alonso, dan tentunya aksi gemilang Iker Casillas nepis bola tendangan Robben pake kaki padahal udah one on one. nih....
 |
| Iker vs Robben |
Itulah sepakbola, penuh warna, punya daya tarik, banyak menyimpan cerita dan memiliki magis tersendiri bagi para penonton.
0 comment:
Posting Komentar